Saya pernah dimarahi dan ditegur
habis-habisan oleh guru saya sewaktu menempuh pendidikan sekolah dasar. Saat
itu, saya menggambar sebuah rantai makanan dimulai dari padi dimakan ayam, ayam
dimakan manusia dan manusia dimakan harimau, katanya manusia tidak termasuk
dalam rantai makanan yang simpel seperti itu. Jiwa ngotot yang tidak seberapa
itu saya asah dengan menemukan bukti bahwa manusia juga seorang makhluk yang bisa
dimakan hewan buas.
Tapi kenyataan didunia kemudian
membuktikan kebenaran guru saya.
Saya memasuki ilmu sosial yang secara
tidak langsung mempelajari manusia sewaktu kuliah. Hal ini berbeda dengan apa
yang saya pelajari waktu saya menjadi siswa sains di sekolah menengah. Dalam
sains, manusia tak ubahnya obyek yang dapt diteliti organnya dan bagaimana tiap
organ dapat memiliki virus serta penyakitnya sendiri-senidiri. Memasuki apa
yang saya pe;ajari di kuliah sangatlah berbeda dengan kenyataan bahwa manusia
adalah subyek utama dari alam ini. Setiap manusia yang berfikir adalah seorang
manusia sebagai pusara bumi.
Terkadang, manusia adalah makhluk
paling realistik di dunia. Karena mereka memiliki akal, lalu mereka berfikir
bahwa mereka dapat mencipta apasaja yang dapat digunakan untuk menguasai dunia.
Namun tak sedikit juga manusia yang berfikir hiper-realistik yang mengungkap
bahwa ada sesuatu yang lebih realistik dari apa yang dia dapatkan secara
realisitik. Manusia dapat mengendalikan akal dan nurani secara bersamaan, meski
seringkali nurani terlalu banyak memelankoli kan kehidupan dengan menggiring
akal ke dasar terdalam pikiran sehingga banyak mental terluka karena
mendahulukan nurani, mengedepankan emosi daripada akal. Banyak juga manusia
yang mengedepankan akal daripada nurani dan membantah semua hal dengan dalih
pemikiran absurd yang dimotori akal, nurani dibuang jauh dengan pemikiran bahwa
ialah yang melemahkan manusia.
Kenyataan bahwa, manusia itu memiliki
tinggi tak lebih dari dua meter, tidak membuatnya kesusahan mengeluarkan sebuah
pemikiran dari satu koma sekian persen tubuhnya untuk dapat menghasilkan benda
lebih dari ratusan meter. Dengan kemampuan kerja otaknya yang tidak terbatas,
kemudian manusia mulai berfikir sembarangan seolah-olah mereka adalah hal
tertinggi di rantai makanan, dengan kecerdasannya menggunakan benda
disekitarnya untuk menghalau benda lain. Manusia dapat menciptakan sesuatu berkali-kali
lipat dari tubuhnya, hanya untuk memuaskan dirinya, atau orang lain yang
dicintainya, meski mereka sudah mati sekalipun.
Manusia mengukur kebahagiaan dengan
materi dan benda. Semakin mewah dan memiliki nama, benda itu maka nilainya akan
semakin tinggi. Hiruk pikuk hedonis dan kebudayaan royal seperti ini seringkali
tidak kita sadari dengan membiasakan diri untuk menyamankan diri kedalam
keadaan damai dimana kedamaian itu berupa kenyamanan yang harus dibayar mahal
dengan uang. Label antara kaya dan miskin yang diciptakan adalah untuk menghina
manusia satu dengan yang lain. Dikotomi pengelompokan manusia saat ini tak
hanya berhenti disitu saja mereka berubah menjadi banyak kotak-kotak dan
berdiri sendiri secara mandiri. Mereka lupa, kalo mereka itu manusia, makan
malam hari dan berak pagi hari, mereka juga lupa kalo kadang kencing mereka
juga bau pesing.
Perbedaan antara manusia yang
seharusnya digunakan untuk membantu sesamanya sekarang beralih digunakan untuk
saling serang. Manusia yang pintar menyerang yang bodoh dengan mengolok-olok
kebodohan, si pintar tidak tahu jika dikemudian hari si bodoh bisa saja menjadi
seorang berotot dan bekerja sebagai bodiguard si pintar dan si pintar dibunuh
oleh teman bodiguard dengan rencana pembunuhan seprti di film holiwood yang
aktornya tidak ada yang jelek. Saat berurusan dengan ajal, si pintar bisa apa?.
Tapi lihat, permusuhan dan rasa dendam tidak berakhir diantara dua orang,
mereka menyebar luas dan berlipat ganda menjadi tirani emosi dalam sanubari
(halah). Tapi suer, seperti di film-film kadang emmang benar adanya kalo anak
dari si pintar mungkin bisa saja membalaskan dendamnya pada anak si bodoh
setelah mengetahui ayahnya dibunuh oleh si bodoh. Saat tau kalo si bodoh
ternyata anaknya adalah anggota cpt48 (cipete48) dan kebetulan anak si pintar
ini vvota sejati maka tak dielakkan percintaan antara keduanya membuncah.
Mengetahui hal ini si bodoh yang bertubuh kekar layaknya the rock tak
mau tinggal diam saat menemukan surat cinta dari anak si pintar untuk anaknya.
Si bodoh menganggap hal itu adalah ancaman untuk dirinya atas pembunuhannya
terhadap si pintar.
Hal yang mulek rumit seperti
ini tak ayal adalah karena masa lalu yang tak termaafkan dari si pintar
terhadap si bodoh. Karena apa? Karena otak. Otak dapat menanam hal-hal yang
kita tidak ingin lupakan. Kenangan buruk akan terus tumbuh menjadi hirarki yang
memaksakan kebenaran dan keadilan untuk dirinya, mereka terkadang lupa kalo ada
yang maha adil diatas atau kadang mereka tak percaya akan hal itu. Oleh karena
itu pemirsa, kita terkadang harus belajar memaafkan untuk hal-hal yang remeh.
Kecuali koruptor, mereka adalah teror yang nyata dan kita tak bisa lupakan hal
itu, mereka lah yang telah membuat dikotomi pintar dan bodoh, dan miskin dan
kaya.